Subscribe:

Labels

Rabu, 01 Mei 2013

Indahnya Cinta Karena Ilahi

Cinta itu adalah ketika timbul
perasaan aneh disekujur tubuhmu
baik ketika kau melihatnya,
mendengarnya, ataupun ketika
kau merasakan kehadirannya di
dekatnya.
Adakalanya kau selalu
ingin dekat dengannya, namun
yakinlah, bahwa jarak yang jauh
... terkadang justru mampu
mendekatkan hati kalian.
Dan juga
sebaliknya, kedekatan tanpa ikatan
pernikahan seringkali
merenggangkan hati kalian.
Cinta itu tumbuh secara tak
terduga. Terkadang kau berpikir
bahwa kau LEBIH BAIK mencintai
orang tersebut. Namun ketika
HATImu menolaknya kau tak akan
mampu berbuat apa-apa.
Biarlah
perlahan-lahan hatimu, bersama
dengan masa yang akan
menghapusnya dari pikiranmu.
Namun ketika HATImu
membenarkan kau justru akan
dibuat kebingungan karenanya.
Kau justru akan berpikir ulang
sebelum kau benar-benar yakin
bahwa dialah cintamu yang
sebenarnya.
Cinta karena Allah adalah ketika
kau mengerti, tak hanya kelebihan
dari orang itu yang kau lihat,
namun juga MEMAHAMI dan
MENERIMA kekurangan-
kekurangan yang dimilikinya.
Sungguh pun kau baru boleh
mengatakan bahwa "aku
mencintainya" setelah kau benar-
benar mengenalnya dgn sebenar-
benarnya, yaitu baik dan buruknya.
Cinta karena Allah itu tidak akan
pernah sebatas pada penampilan
dan kecantikan.
Adakalanya kau
akan lebih mencintai sebongkah
arang hitam daripada sebutir intan
yang berkilauan. Karena
sesungguhnya kau sadar bahwa
kau membutuhkan sebuah
kehangatan yang mampu
mengusir rasa dingin dari jiwamu.
Lebih daripada sekedar keindahan
yang ternyata membuatmu beku
kedinginan.
Cinta karena Allah itu TIDAK akan
tumbuh dari kecantikan
seseorang. Namun KECANTIKAN
seseorang justru akan tampak
ketika kau mencintainya.
Adalah
bagaimana kau bisa mencintainya
karena akhlak dan agamanya,
bukan pada rupa, harta, ataupun
nasabnya. karena dengan inilah
kau bisa menepis kefakiran,
kehinaan, ketidak bahagiaaan, dan
kemudian menggantinya dengan
kemuliaan yang diridhai oleh Allah
Subhanahu Wa Ta'ala.
Cinta karena Allah Bukanlah
tentang bagaimana kalian saling
memandang, namun bagaimana
tentang kalian melihat ke arah
yang sama, dan berjalan ke arah
yang sama. Kalian sadar bahwa
kalian tidak akan mampu
menghadapi perjalanan tersebut
sendirian melainkan kau butuh
seseorang untuk berjalan disisimu,
yang saling membantu, saling
meringankan, dan saling
mengarahkan dalam perjalanan
menggapai Ridha-Nya
Cinta karena Allah akan
membuatmu merasa tidak perlu
memiliki meskipun dalam hatimu
kau sangat ingin. Adalah
bagaimana kau bisa ikhlas ketika
dia ternyata lebih mencintai orang
lain dan bahkan kau pun bisa
berdoa agar mereka bisa
berbahagia.
Cinta karena Allah tidak akan
menggiringmu pada jurang
kemaksiatan. Ketika kau melihat
dia dan mencintainya, hal itu akan
membuatmu semakin berbenah
diri, kau menjadi mampu melihat
kekurangan-kekurangan dirimu
untuk kemudian memperbaikinya.
Cinta Karena Allah tidak akan
membuatmu berpikir sempit,
justru kau akan berpikir lebih jauh
ke depan, lebih matang, lebih
dewasa, dan ke arah yang lebih
serius Kau tidak akan berpikir dan
membayangkan apabila kalian
sudah pacaran, namun kau sudah
berpikir ke arah pernikahan.
Karena kau sadar bahwa ia jauh
lebih kokoh, suci, berarti dan
bermakna di hadapan Allah dar
Cinta karena Allah terkadang tak
tumbuh dengan sendirinya. Kita
seperti layaknya diberi biji untuk
ditanam. Lalu ia tergantung pada
bagaimana kita merawatnya. Jika
kita baik, maka baik pulalah
perasaan itu, dan juga sebaliknya.
Terkadang pula bisa jadi ia
tumbuh dengan sendirinya. Ada
saat dimana kau terkadang ingin
membunuh saja perasaan tersebut
namun entah mengapa kau tak
berdaya. Karena sebenarnya
bukanlah kita yang menumbuhkan
perasaan cinta tersebut, namun
Rabb yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang lah yang
berkehendak atas segala perasaan
itu.
Cinta karena Allah tidaklah selalu
membutuhkan beragam kesamaan
diantara kalian. Namun yang
terpenting adalah kesamaan
prinsip dan tujuan, yaitu
menggapai ridha Allah Subhanahu
Wa Ta'ala . dalam
dirimu kau pun ingin agar kau
merasa layak untuk mencintai dan
dicintai olehnya.
Mencari Mardhotillah (keredhaan
Allah)

0 komentar:

Posting Komentar